Prolog
Berawal dari chatingan kawan satu angkatan,
yang isinya kegalauan menjelang tahun baru masehi. Sama-sama cewek, putek
kerja, mau balik kampung halaman tapi sayang duitnya gara-gara tiket mahalnya
ga kira-kira hahahaha (jujur aja buat bayar kuliah, persiapan lebaran ama biaya
nikah) kwkwkw.
Oke
fix fokus!! Jadi setelah chatingan yang ga karuan itu, maka tawaran buat
nge-trip di Balikpapan pun muncul secara tiba-tiba. Tapi agaknya susah-susah
gampang buat terbang ke sana, soalnya harus ngurus visa ke orang tua dan Body Guard
ganteng dulu heheheh. Tips buat yang hobby nge-trip dadakan, seenggaknya harus
ijin ke orang-orang terdekat ya guys, plus browsing dulu tentang medan tempat
yang akan dituju, seenggaknya yang kaitannya dengan transportasi, informasi menarik
apa aja yang ditawarin sama tempat itu, penginapan, apotik, dan nomor telpon
kantor polisi, puskesmas/ rumah sakit terdekat untuk meminimalisir jika kita
butuh bantuan yang sifatnya urgent.
Up....
ijin visa uda di dapat hahahahaha (padahal pakai rayuan maut biar dapet ijin
jalan-jalan). Jumat, 29 Desember 2017 pukul 15.55 pesawat take off dari Banjarmasin
ke Balikpapan. Ada beberapa maskapai yang bisa dipilih buat ke sana, kalau saya
milihnya Wings Air (milih yang murah sesuai budget dan jam yang sesuai soalnya
pas banget sama waktu pulang kerja) dan Alhamdulillah nya ga delay guys, plus
kebeneran cuaca cerah banget. Secara ya kalau bulan Desember kan lagi
sering-seringnya hujan angin nih, tapi entah kenapa bersyukur alam mendukung
hihihihihi.
Setibanya
di Bandar Udara Sepinggan (maklum ya guys baru pertama kali landing di sini
agak kikuk, keluar Bandara lewat pintu mana kwkwkwkw), untung disitu papan
petunjuk arah lengkap banget, jadi ga susah-susah lewat ke lubang semut hahaha.
Pengalaman lucunya, waktu uda nunjukin jam 17.00 wita waktu setempat. Kebeneran
pengen sekalian ke toilet, di deket toilet ada mushola kecil gitu guys,
cepet-cepet lah ambil air wudhu lanjut sholat, ga taunya habis selesai sholat
salah arah kiblat (tutup muka) sambil tengak tengok eehhh ga ada orang pantes
aja ga ada yang negor saya, jadinya ketawa ketiwi sendiri kek orang konyol gitu
trus ngulang sholat lagi hehehehe (pelajaran kalau mau sholat jangan buru-buru
jadinya biar ga sama kayak saya).
Turun
ke lobby bandara alias mau ke pintu keluar, disitu ada Hypermart dan Matahari
Departement Store, jadi bagi yang nge-trip butuh beli baju ganti bisa beli disitu
atau sekedar cuci mata aja, cukup membantu sih, soalnya harga sama kayak di
stand Mall pada umumnya.
Nah....
diparkiran uda dijemput nih sama kawan saya si Rina, sekali ketemu kayak
biasanya yang banyak ngomong nerocos pastinya yang dijemput kwkwkwk. Saking
denger ocehan saya, Rina sampai ga konsen buat ngiring motornya keluar gerbang
pintu Bandara, alhasil kita salah jalur dan milih jalan yang berlawanan arus
(gila ini gila banget, hampir aja mau disruduk bus plus mobil-mobil, viral
keknya klo divideoin gara-gara kita juga teriak-teriak kenceng).
Malemnya
uda deh habis mandi cari makan lanjut E-Walk, Mall terbesar di Balikpapan
(menurut saya sih, soalnya emang luas Mall-nya, selain isinya ada stand-stand
outline barang-barang, tapi disitu juga ngejual barang-barang branded), bisa
buat olah raga juga hahahahahaha.
Mangrove Center Balikpapan
Berhubung cuma short trip aja,
jadi kita berdua sepakat ga akan ninggalin mbah google. Sebenernya di
Balikpapan banyak destinasi wisata yang menarik buat dikunjungi, berhubung
sarana transportasi yang kita punya cuma motor aja, jadi kita mencoba nge-explore
yang deket-deket dulu. Di sini ada tempat ekowisata bagus dan ga jauh dari
pusat kota yaitu Mangrove Center Balikpapan, letaknya di Jalan Soekarno-Hatta,
Kelurahan Graha Indah Kecamatan Balikpapan – Kalimantan Timur. Mangrove Center
Balikpapan deket banget sama perumahan warga guys, jadi ga susah menuju ke
sana, akses jalannya sudah beraspal dan ga bakal nyasar (kita berdua cukup
ngandelin google map).

Mengutip dari informasi yang saya
dapet, Mangrove Center adalah bagian dari Teluk Balikpapan yang menjadi salah
satu habitat alami bekantan di Kalimantan Timur. Lokasinya di tepi Sungai
Somber atau berjarak sekitar 9 Km dari Pusat Kota Balikpapan. Area ini dikelola
secara swadaya dan swakarsa oleh masyarakat yang diinisiasi Bapak Agus Bei selaku pendiri serta Penggagas Mangrove Center di mana Mangrove Center wadah relawan
Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) yang berada di naungan Dinas Kelautan,
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) naungan Dinas Pariwisata dan Kelompok Kerja
Mangrove (KKM) naungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kelompok tersebut
terdiri dari tenaga sukarelawan yang mempunyai tugas dan fungsi menjaga dan memelihara
serta merehabilitasi kawasan mangrove dan pesisir dari berbagai kerusakan.
Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah ekositem
yang sangat unik. Jenis tumbuhan penyusunan memiliki tingkat adaptasi terhadap
kondisi tanah yang tergenang, kadar garam tinggi, tanag berlumpur dan kurang
stabil. Beberapa jenis mangrove memiliki kemampuan beradaptasi dengan secara
aktif mengeluarkan garam dari jaringan, memiliki akar napas untuk memperoleh
oksigen, dan memiliki berbagai bentuk perakaran untuk menopang batangnya tetap
berdiri tegak.
Luas Hutan Mangrove Center adalah
150 ha, yang terdiri dari berbagai jenis pohon mangrove. Jenis Rhizohora mucronata mendominasi di
lokasi ini. Jenis lainnya diantaranya adalah Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Lumnitzera sp., dan Avicennia sp.
Mangrove Center juga menjadi habitat
berbagai satwa seperti kepiting, berbagai jenis ikan, berbagai jenis burung,
biawak, buaya, dan primata dilindungi “Bekantan”.
Ngobrolin soal bekantan, emang
disana habitatnya lumayan banyak, sekitar 500 ekor. Bekantan (Nasalis larvatus) adalah salah satu
satwa liar dilindungi yang hidup di Mangrove Center. Bekantan secara alami
hanya dapat dijumpai di Pulau Borneo dan Pulau-pulau kecil sekitarnya.
Mengamati perilsaya bekantan dengan menyusuri sungai di Mangrove Center adalah
sajian atraksi yang menarik. Beberapa keunikan bekantan adalah:
a.
Bekantan
jantan dewasa dicirikan dengan hidungnya yang besar dan menggantung. Berfungsi untuk
memperkeras suara saat mengingatkan anggota kelompok jika ada bahaya yang
mengancam;
b.
Warna
rambut didoninasi warna orange, jadi mencolok banget kalau diliat di pohon yang
rimbun;
c.
Bayi
bekantan berwarna biru gelap;
d.
Pandai
berenang dan menyelam. Makanya di antara jemarinya ada semacam selaput dan
rongga hidungnya memmiliki semacam katup untuk mencegah air masuk ke paru-paru;
e.
Ekornya
panjang untuk mengatur keseimbangan;
f.
Makanannya
adalah daun, terutama pucuk daun Sonneratia
alba.
g.
Hidup
berkelompok satu jantan dewasa, beberapa betina dan anak-anaknya.
Waktu kami berdua ke sana masih
terlalu pagi, sekitar jam 09.00 wita. Lalu, direcommendasiin buat datang pada
saat menjelang petang hari. Pada saat itu bekantan masih berada di pohon untuk
tidur dan pada umumnya mereka bergelantungan di pinggir sungai. Nah buat, pengunjung
diharusin menggunakan pelampung, ga boleh merusak tanaman, membuang sampah atau
membuat gaduh sepanjang perjalanan. Untuk sewa perahunya seharga Rp. 300.000,-
(tiga ratus ribu rupiah) dan perahu bisa diisi 10-15 orang. Jadi murahnya kalau
patungan hehehe. Perjalanan menyusuri hutan bakau kira-kira ditempuh selama
30-45 menit (sudah termasuk waktu buat nungguin bekantan plus foto-foto atau
menggali informasi dari petugas Hutan Mangrove, jadi selain nikmatin ekositem
di tempat itu kita juga bisa sekalian belajar)
Lamin Etam Ambors
Lamin Etam Ambors Balikpapan
terletak di Jalan Samarinda-Balikpapan Km. 28. Kalau disini cocoknya buat
wisata keluarga. Karena nyuguhin hal-hal yang berkaitan dengan outbond, bagus
buat ngisi aktivitas anak-anak. Tiket masuknya Rp. 40.000,- s.d Rp. 50.000,-
(lupa-lupa ingat, sepertinya segituan) disitu fasilitas yang sudah termasuk
tiket yaitu terapi ikan. Tapi buat yang hobby nge bolang kayak saya, ga cocok
main ke situ, secara hobbynya keluar masuk kebon sama laut heheheh. Cuma karena
ngandelin google map jadi kadang ga sesuai ekspektasi lah perjalanannya. It’s
ok, itu daya tariknya dalam perjalanan.
Singkat cerita, kalau mau ikutan
wahana lainnya, pengunjung harus bayar lagi buat beli tiket di outlet-outlet
permainan, ada beberapa wahana diantaranya, sepeda air, flying fox, tunggang
kuda, ATV. Kami berdua ga tahan lama, karena bukan soulnya kami buat menikmati
hal-hal permainan anak-anak. Intinya recomended buat wisata keluarga (anak-anak
tentunya).
Kebun Raya Balikpapan
Kebun Raya Balikpapan letaknya di
Jalan Soekarno-Hatta Km. 15 Kelurahan Karang Joang Balikpapan. Aslinya kita ga
ada rencana buat masuk ke sini, soalnya tujuan awal kita mau ke Hutan Lindung
Sungai Wain buat njelajahin Sungai “Perawan” Balikpapan. Kenapa, karena belum
tersentuh tangan nakal manusia. Sungai Wain banyak habitat buaya, pemandangan
alami hutan rimba, banyak pohon-pohon bengkirai dan kalau beruntung bisa ketemu
sama beruang madu, suguhannya hutan perawan Kalimantan.
Namun, berhubung disasarin sama
google map, tujuan awal ke Hutan Lindung Sungai Wain pun kandas, mengingat
waktu perjalanan kita habis karena nyasar, hahahahahaha.
Jadi deh akhirnya buat ngobatin rasa
kecewa, di siang bolong kita berhenti di Kebun
Raya Balikpapan. Jam operasional antara jam 08.00 s.d 17.00 wita. Di
sini tiap pengunjung selalu ditanya keperluannya dan tidak dimintai biaya
masuk, cukup mengisi buku tamu saja, kemudian diberi nomor pengunjung yang akan
dikembalikan di pos penjagaan sewaktu pulang. Kebun Raya Balikpapan banyak
berisi tanaman-tanaman hutan tropis dari berbagai jenis, kira-kira 1.500
spesies tanaman. Udara disini cukup rindang, hampir kita ketiduran di bawah
pohon hahahaha.
Fasilitas lumayan lengkap, ada
gazebo, kamar mandi, mushola, cafetaria. Terus, terdapat bangunan yang kita
sendiri belum tau fungsinya unutk apa, karena seperti bangunan rumah khas Kalimantan,
dimungkinkan untuk pertunjukan atau sendra tari atau upacara-upacara adat.
Malam Tahun Baru
Suguhan malam tahun baru di
Balikpapan segudang cerita, kenapa??? Ya soalnya sama sih dengan kota besar
lain, macet parah. Tapi warga disini tetap kondusif, pengamanan ketat dari
TNI-Polri dan elemen masyarakat lain menjadikan pesta tahun baru lancar tanpa
kendala. Setahu kita disetiap pos-pos tetentu selalu di jaga TNI-Polri, bahkan sampai
ikut mengatur jalan. Disini ada beberapa titik perayaan pesta tahun baru,
seperti di cafe pinggir pantai (Eat Bos Cafe, Warung Ijo Cafe, dan cafe
sepanjang deretannya), Pantai Kemala, Alun-Alun Kota, Jalan Protokol, dll.
Kalau kita mah Cuma keliling aja habis itu pulang kwkwkwkw.
Naaaahh.... Gimana??? Semoga aja bisa ngasih referensi
buat yang mau ke Balikpapan, walaupun sebenernya ini bukan apa-apanya sih,
masih banyak tempat-tempat bagus di Balikpapan, cuma karena ini sekedar Short
Trip 2 hari (30-31 Desember 2017 ) jadi dimaksimalkan sarana serta waktu yang
ada. Pesannya dimanapun berada jangan buang sampah sembarangan dan jaga
keselamatan diri. Terus baik-baik di tempat orang, dimana bumi dipijak disitu
langit dijunjung siapa tau ketemu jodohnya (bagi yang single), siapa tau
bermanfaat buat diri dan nambah wawasan.