Ini
kebetulan atau apa namanya, ekor cicak mengingatkan untuk berkencan dengan
huruf....hahaha
Disela-sela
mengepak buku-buku yang bejibun banyaknya, ga tanggung-tanggung satu tas penuh.
Buku ini itu yang akan dihijrahkan ke tempat aslinya. Malam semakin larut,
duduk di lantai sebentar, bersandar di dipan kemudian memandang ekor cicak yang
terselip di antara lemari dan meja sambil mengulangi kebiasaan saya meremas
tangan. Kurasakan telapak tanganku semakin hari semakin kasar alias kapalan.
Dimulai dari yang kanan, kini menjalar ke yang kiri. Tapi anehnya bangga banget
punya telapak tangan kasar, hehehe.... biarlah, mungkin itu tanda kalau hobby
bersih-bersih sama ngrapiin segala sesuatu itu ada timbal baliknya. Setidaknya
hobbyku berguna di rumah yang awalnya berantakan ini, setidaknya tenagaku ga
sia sia dan sukses, setidaknya belajar untuk bermurah hati. Kebiasaan meremas
tangan ditambah terjangkit melihat cicak yang masih aja ga pergi-pergi membuat
inspirasi untuk menulis sesuatu. Hmm bukan nulis tentang cicak, tangan, buku
atau kapalan. Tapiii... sesuatu yang berkaitan dengan “charity” atau
kemurahhatian.
Murah bukan
berarti murahan, akan tetapi murah itu ringan, tulus, suka cita. Murah hati
berkaitan dengan soul atau jiwa yang setiap orang punyai sejak lahir, tinggal
bagaimana membiasakan diri untuk bermurah hati. Tentunya disertai dengan faktor
internal dan eksternal. Internal karena jiwa kemanusiaanlah yang bergerak
disertai dengan kemampuan baik lahir maupun batin, bisa juga tenaga. Sedangkan
faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan yang mendukung untuk
mengimplementasikan kemurahhatian, contohnya materi. Murah hati yang dibahas
sekarang adalah “membantu” dan “memberi” orang lain yang membutuhkan bantuan
baik tenaga, pikiran, hati yang ikhlas sehingga tidak melulu diindentikkan
dengan materi belaka.
Orang yang
murah hati sejati tidak akan mengumbar sikapnya, tetapi menunjukkan
aktivitasnya. Suatu sikap yang luhur adalah membuat diri kita dan orang lain
bahagia, dan tidak merugikan siapa pun termasuk diri sendiri.
Termotivasi dari berbagai macam kesuksesan,
orang sukses tidak terlepas dengan hal yang satu ini, orang sukses yang baik
tidak boleh kikir atau pelit dengan kesuksesannya. Justru orang sukses
diharapkan untuk membagi kesuksesannya dalam berbagai cara, salah satunya
berbagi pengalaman, motivasi, mengikuti aktivitas yang membangun dan tindakan
positif yang bisa membuat dirinya aktif di kehidupan sosial. Manusia di
masyarakat membentuk suatu komunitas, lama-lama komunitas itu akan berkembang dan
terus semakin membesar. Karena manusia adalah makhluk sosial, yang hidupnya
saling bergantung dengan orang lain. Ada yang bahagia pasti adapula yang
menderita, ada yang menangis pastilah ada yang tertawa, ada yang kaya pasti
juga ada yang miskin. Murah hati yang seperti apa yang bisa dikenang orang
lain? Stop berpikir kemurahhatian sama dengan materi. Kita belajar bahwa sikap
murah hati tidak hanya berhubungan dengan suatu tindakan belas kasih kepada
sesorang (sebagai contohnya pengemis) kemudian kita memberikan uang receh,
tetapi murah hati mempunyai makna yang lebih besar dan luas sehingga bisa
mempengaruhi perilaku dari masing-masing individu sepanjang hayatnya.
Mulailah
bersikap murah hati dari keluarga atau rumah, karena murah hati diawali dari
kebiasaan “habit”, tidak harus menunggu salah satu keluarga kita yang terkena
musibah atau masalah bahkan bisa mengakibatkan menderita. Di sinilah kita dapat
memberikan bantuan dalam waktu kapan saja untuk memperkuat diri mereka dan
menjadikan mereka sukses bahkan sejahtera. Konsepnya adalah saling tolong
menolong, kepribadian orang yang bermurah hati mencerminkan pandangan terhadap
arti kesuksesan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Kesuksesan tidak akan terwujud tanpa bantuan orang lain dan tidak akan berarti
jika tidak berbagi dengan orang lain. Tidak ada orang kaya jatuh miskin karena
sering membantu orang miskin, tidak ada orang sukses hilang kesuksesannya
karena mendonasikan apa yang dia miliki kepada orang lain.
Selain
pemberian materi yang identik dengan konsep murah hati, ada hal lain yang tidak
boleh disingkirkan yaitu sumbangan tenaga dan pikiran, keduanya dapat membantu
seseorang untuk meningkatkan prestasi kerja, prestasi belajar dan lain-lain. Kepribadian
orang sukses bermurah hati yang lain adalah berlapang dada memaafkan kesalahan
orang lain, hal-hal demikian dianggap sebagai proses kehidupan yang tidak
selalu ditanggapi dengan emosional dan membiarkannya berlarut-larut atau
membuang energi kehidupannya hanya untuk mengurusi masalah tersebut sebab
memberikan reaksi berlebihan dapat menimbulkan masalah yang baru. Kepribadian
yang baik pasti punya jiwa yang baik, segala sesuatu dijadikan pembelajaran.
Rasulullah
SAW bersabda :
“Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati, sesungguhnya Allah
menuntun tangannya jika dia terpeleset, seorang pemurah hati dekat kepada
Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi
murah hati lebih disukai oleh Allah daripada seorang yang alim tapi kikir”.
Bermurah hati
selaras dengan rasa syukur kepada Tuhan, tentunya bukan untuk diumbar ke orang
lain agar mendapatkan pengakuan dan penilaian dari sekitarnya, meskipun
nantinya akan menjadikan konsekuensi/ feedback yang nyata dari sikap tersebut.
Orang yang bermurah hati dengan ikhlas tidak akan mencari popularitas terhadap
apa yang dilakukannya, melainkan hanya untuk mendapatkan kebahagiaan dan
kepuasan hidup terhadap apa yang sudah diperbuat. Jadilah orang sukses yang
Murah Hati.
Sekarang
pertanyaannya, Masihkah murah hati mempengaruhi hidupmu? dan Apakah hidupmu
dipengaruhi oleh kemurahhatian?
Dikaitkan
denga persoalan sekarang ini, jika orang-orang memiliki rasa kemurahhatian yang
tinggi tentu tidak ada kemiskinan, kebodohan, kesedihan, dan penderitaan yang
lain. Sebagai contoh, seseorang lebih senang sebagai penjilat dan pembohong
jika rasa murah hati diplesetkan ke ranah politik, itu fakta. Awalnya murah
hati dijadikan alat untuk menarik simpati kemudian memberi ini itu baik
sumbangan tenaga, pikiran dan materi. Akan tetapi lama-kelamaan rasa itu pudar
jika sudah tak lagi menginginkannya, ayo calon pemimpin-pemimpin jangan kayak
gitu ya, kan uda mau coblosan tanggal 9 April 2014 mendatang. Ingat
perkataannya Donal Trump “Saya tidak ingin jadi presiden, tapi jika saya mengajukan
diri, maka saya pasti akan terpilih.”
Sikap murah
hati juga jangan diimplementasikan secara negatif di pendidikannya, jadi
anak-anak kan kadang kalo ga bisa ada yang nyontek, bagaimanapun nyontek itu
tidak baik. Karena kita nyerah dengan tantangan yang membuat kita ga bisa, ga
bisa berarti intinya belajar. Secara konsep murah hati dari jiwa dan kebiasaaan
membantu baik materi maupun non materi berupa tenaga dan pikiran. Jadi jangan
sampe karena saking murah hatinya terus ngasih contekan ke temen-temen. Kalo
itu wajib pelit demi suksesnya pendidikan di tanah air kita ini.
Belajar dari
konsep yang gampang, bermurah hati dan berpotensi maju. Jika kamu ingin kenal
siapa dirimu, maka pahami pribadimu sendiri.” Ga salah kan ya... berarti karena
pribadi orang itu unik dan beda sama yang lainnya. Tapi setidaknya jangan
remehkan kata murah hati “membantu” dan “memberi”, prinsipnya hampir sama
dengan budaya nenek moyang bangsa ini yaitu gotong royong. Murah hati mencerminkan kosep mahal yang ditawarkan tak hanya mempengaruhi individu sebagai makhluk yang hakiki tetapi sebagai point of view di masa yang akan datang.