Rabu, 26 Maret 2014

Murah Hati Konsep Termahal

            Ini kebetulan atau apa namanya, ekor cicak mengingatkan untuk berkencan dengan huruf....hahaha
Disela-sela mengepak buku-buku yang bejibun banyaknya, ga tanggung-tanggung satu tas penuh. Buku ini itu yang akan dihijrahkan ke tempat aslinya. Malam semakin larut, duduk di lantai sebentar, bersandar di dipan kemudian memandang ekor cicak yang terselip di antara lemari dan meja sambil mengulangi kebiasaan saya meremas tangan. Kurasakan telapak tanganku semakin hari semakin kasar alias kapalan. Dimulai dari yang kanan, kini menjalar ke yang kiri. Tapi anehnya bangga banget punya telapak tangan kasar, hehehe.... biarlah, mungkin itu tanda kalau hobby bersih-bersih sama ngrapiin segala sesuatu itu ada timbal baliknya. Setidaknya hobbyku berguna di rumah yang awalnya berantakan ini, setidaknya tenagaku ga sia sia dan sukses, setidaknya belajar untuk bermurah hati. Kebiasaan meremas tangan ditambah terjangkit melihat cicak yang masih aja ga pergi-pergi membuat inspirasi untuk menulis sesuatu. Hmm bukan nulis tentang cicak, tangan, buku atau kapalan. Tapiii... sesuatu yang berkaitan dengan “charity” atau kemurahhatian.

Murah bukan berarti murahan, akan tetapi murah itu ringan, tulus, suka cita. Murah hati berkaitan dengan soul atau jiwa yang setiap orang punyai sejak lahir, tinggal bagaimana membiasakan diri untuk bermurah hati. Tentunya disertai dengan faktor internal dan eksternal. Internal karena jiwa kemanusiaanlah yang bergerak disertai dengan kemampuan baik lahir maupun batin, bisa juga tenaga. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan yang mendukung untuk mengimplementasikan kemurahhatian, contohnya materi. Murah hati yang dibahas sekarang adalah “membantu” dan “memberi” orang lain yang membutuhkan bantuan baik tenaga, pikiran, hati yang ikhlas sehingga tidak melulu diindentikkan dengan materi belaka.
Orang yang murah hati sejati tidak akan mengumbar sikapnya, tetapi menunjukkan aktivitasnya. Suatu sikap yang luhur adalah membuat diri kita dan orang lain bahagia, dan tidak merugikan siapa pun termasuk diri sendiri.
 Termotivasi dari berbagai macam kesuksesan, orang sukses tidak terlepas dengan hal yang satu ini, orang sukses yang baik tidak boleh kikir atau pelit dengan kesuksesannya. Justru orang sukses diharapkan untuk membagi kesuksesannya dalam berbagai cara, salah satunya berbagi pengalaman, motivasi, mengikuti aktivitas yang membangun dan tindakan positif yang bisa membuat dirinya aktif di kehidupan sosial. Manusia di masyarakat membentuk suatu komunitas, lama-lama komunitas itu akan berkembang dan terus semakin membesar. Karena manusia adalah makhluk sosial, yang hidupnya saling bergantung dengan orang lain. Ada yang bahagia pasti adapula yang menderita, ada yang menangis pastilah ada yang tertawa, ada yang kaya pasti juga ada yang miskin. Murah hati yang seperti apa yang bisa dikenang orang lain? Stop berpikir kemurahhatian sama dengan materi. Kita belajar bahwa sikap murah hati tidak hanya berhubungan dengan suatu tindakan belas kasih kepada sesorang (sebagai contohnya pengemis) kemudian kita memberikan uang receh, tetapi murah hati mempunyai makna yang lebih besar dan luas sehingga bisa mempengaruhi perilaku dari masing-masing individu sepanjang hayatnya.
Mulailah bersikap murah hati dari keluarga atau rumah, karena murah hati diawali dari kebiasaan “habit”, tidak harus menunggu salah satu keluarga kita yang terkena musibah atau masalah bahkan bisa mengakibatkan menderita. Di sinilah kita dapat memberikan bantuan dalam waktu kapan saja untuk memperkuat diri mereka dan menjadikan mereka sukses bahkan sejahtera. Konsepnya adalah saling tolong menolong, kepribadian orang yang bermurah hati mencerminkan pandangan terhadap arti kesuksesan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Kesuksesan tidak akan terwujud tanpa bantuan orang lain dan tidak akan berarti jika tidak berbagi dengan orang lain. Tidak ada orang kaya jatuh miskin karena sering membantu orang miskin, tidak ada orang sukses hilang kesuksesannya karena mendonasikan apa yang dia miliki kepada orang lain.
Selain pemberian materi yang identik dengan konsep murah hati, ada hal lain yang tidak boleh disingkirkan yaitu sumbangan tenaga dan pikiran, keduanya dapat membantu seseorang untuk meningkatkan prestasi kerja, prestasi belajar dan lain-lain. Kepribadian orang sukses bermurah hati yang lain adalah berlapang dada memaafkan kesalahan orang lain, hal-hal demikian dianggap sebagai proses kehidupan yang tidak selalu ditanggapi dengan emosional dan membiarkannya berlarut-larut atau membuang energi kehidupannya hanya untuk mengurusi masalah tersebut sebab memberikan reaksi berlebihan dapat menimbulkan masalah yang baru. Kepribadian yang baik pasti punya jiwa yang baik, segala sesuatu dijadikan pembelajaran.
Rasulullah SAW bersabda :
“Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati, sesungguhnya Allah menuntun tangannya jika dia terpeleset, seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi murah hati lebih disukai oleh Allah daripada seorang yang alim tapi kikir”.
Bermurah hati selaras dengan rasa syukur kepada Tuhan, tentunya bukan untuk diumbar ke orang lain agar mendapatkan pengakuan dan penilaian dari sekitarnya, meskipun nantinya akan menjadikan konsekuensi/ feedback yang nyata dari sikap tersebut. Orang yang bermurah hati dengan ikhlas tidak akan mencari popularitas terhadap apa yang dilakukannya, melainkan hanya untuk mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup terhadap apa yang sudah diperbuat. Jadilah orang sukses yang Murah Hati.
Sekarang pertanyaannya, Masihkah murah hati mempengaruhi hidupmu? dan Apakah hidupmu dipengaruhi oleh kemurahhatian?
Dikaitkan denga persoalan sekarang ini, jika orang-orang memiliki rasa kemurahhatian yang tinggi tentu tidak ada kemiskinan, kebodohan, kesedihan, dan penderitaan yang lain. Sebagai contoh, seseorang lebih senang sebagai penjilat dan pembohong jika rasa murah hati diplesetkan ke ranah politik, itu fakta. Awalnya murah hati dijadikan alat untuk menarik simpati kemudian memberi ini itu baik sumbangan tenaga, pikiran dan materi. Akan tetapi lama-kelamaan rasa itu pudar jika sudah tak lagi menginginkannya, ayo calon pemimpin-pemimpin jangan kayak gitu ya, kan uda mau coblosan tanggal 9 April 2014 mendatang. Ingat perkataannya Donal Trump “Saya tidak ingin jadi presiden, tapi jika saya mengajukan diri, maka saya pasti akan terpilih.”
Sikap murah hati juga jangan diimplementasikan secara negatif di pendidikannya, jadi anak-anak kan kadang kalo ga bisa ada yang nyontek, bagaimanapun nyontek itu tidak baik. Karena kita nyerah dengan tantangan yang membuat kita ga bisa, ga bisa berarti intinya belajar. Secara konsep murah hati dari jiwa dan kebiasaaan membantu baik materi maupun non materi berupa tenaga dan pikiran. Jadi jangan sampe karena saking murah hatinya terus ngasih contekan ke temen-temen. Kalo itu wajib pelit demi suksesnya pendidikan di tanah air kita ini.
Belajar dari konsep yang gampang, bermurah hati dan berpotensi maju. Jika kamu ingin kenal siapa dirimu, maka pahami pribadimu sendiri.” Ga salah kan ya... berarti karena pribadi orang itu unik dan beda sama yang lainnya. Tapi setidaknya jangan remehkan kata murah hati “membantu” dan “memberi”, prinsipnya hampir sama dengan budaya nenek moyang bangsa ini yaitu gotong royong. Murah hati mencerminkan kosep mahal yang ditawarkan tak hanya mempengaruhi individu sebagai makhluk yang hakiki tetapi sebagai point of view di masa yang akan datang.